Pengajaran berbasis karakter di SMP Negeri 2 Bantur memegang peranan penting dalam membentuk generasi unggul di masa depan. Sebagai sekolah yang berkomitmen tinggi terhadap pendidikan karakter, SMP Negeri 2 Bantur terus mendorong para siswa untuk mengembangkan nilai-nilai kebaikan dan etika yang kuat.
Menurut Dr. Thomas Lickona, seorang pakar pendidikan karakter, “Pengajaran berbasis karakter merupakan landasan utama dalam membentuk kepribadian dan moralitas anak-anak.” Hal ini juga ditegaskan oleh Prof. Dr. Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, yang menyatakan bahwa “Pendidikan karakter merupakan pondasi yang kuat bagi kemajuan bangsa.”
Di SMP Negeri 2 Bantur, pendekatan pengajaran berbasis karakter diintegrasikan dalam setiap aspek kegiatan pembelajaran. Mulai dari pelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, hingga pembiasaan di lingkungan sekolah. Guru-guru di sekolah ini aktif menjalankan peran sebagai role model bagi siswa-siswanya.
Siswa-siswa di SMP Negeri 2 Bantur juga dilibatkan dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan yang bertujuan untuk mengembangkan karakter mereka. Dengan demikian, diharapkan para siswa tidak hanya mampu meraih prestasi akademik yang tinggi, tetapi juga memiliki kepribadian yang baik dan bertanggung jawab.
Pengajaran berbasis karakter di SMP Negeri 2 Bantur bukan hanya sekedar slogan, tetapi telah terbukti memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bantur, Bapak Sutrisno, yang mengatakan bahwa “Pendidikan karakter bukan hanya tentang apa yang diajarkan di buku, tetapi lebih pada bagaimana siswa mengaplikasikan nilainya dalam kehidupan sehari-hari.”
Dengan adanya pengajaran berbasis karakter, SMP Negeri 2 Bantur berkomitmen untuk terus membangun generasi unggul yang tidak hanya pintar secara akademik, tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi. Sehingga, diharapkan siswa-siswa yang lulus dari sekolah ini dapat menjadi pemimpin yang berkualitas dan mampu memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.